Dalam dunia trading ada istilah Indikator, dimana indikator ini bertujuan untuk membantu para trader dalam mengambil keputusan. Dalam Binomo sendiri juga terdapat beberapa indikator yang berguna untuk membantu kita dalam menentukan pilihan apakah harga akan naik atau turun.
Indikator dalam Binomo bisa dijadikan sebagai alat utama bagi kita dalam menganalisa tren market serta menentukan prospek dari arah harga yang akan terjadi di masa yang akan datang. Lewat indikator, kita bisa mendapatkan prediksi tentang bagaimana kondisi pasar selanjutnya.
Secara dasar indikator dalam dunia trading ini memiliki dua kegunaan yaitu memberi pemetaan terkait informasi kondisi pasar sehingga kita bisa menggunakannya dalam menentukan strategi yang pas dengan kondisi tadi dan juga memberikan sinyal da para trader bisa masuk atau keluar ke market dengan keputusan yang tepat.
Jenis-Jenis Indikator Dalam Trading Binomo Dan Fungsinya
Binomo adalah salah satu platform trading yang paling populer saat ini. Oleh sebab itu tentu saja anda harus belajar mengetahui beberapa jenis-jenis indikator pada dunia trading Binomo agar selalu mendapatkan profit setiap saat. Berikut adalah beberapa jenis indiaktor dalam dunia trading Binomo dan juga fungsinya.
The Price Action
Indikator dalam dunia trading Binomo yang pertama adalah The Price Action. Dimana The Price Action sering dikatakan juga sebagai pola dari pergerakan harga. DImana indikator ini sering digunakan oleh para trader sebelum menggunakan indikator lainnya. Nah setelah kalian sudah bisa membaca tren pasar dengan Indikator The Price Action ini, barulah kalian bisa mulai mencoba membaca indikator lainnya untuk bisa mendeteksi arah dari sinyal pasar.
Misalnya kalian melihat grafik jika chart market dengan durasi sejam mengalami tren penurunan. Hal ini bisa kalian lihat jika time frame lebih panjang daripada chart.
The Moving Average (MA)
Berikutnya ada The Moving Average (MA) yang menjadi salah satu indikator trading paling populer saat ini. Hal ini karena indikator MA ini sudah terbukti sangat efektif membantu menentukan arah pasar dalma dunia trading forex. Indikator ini juga bisa membantu para trader dalam mencari peluang tertinggi yang selaras bersamaan terhadap tren pasar secara umum.
Indikator The Moving Average (MA) ini bisa menampilkan garis dari hasil kalkulasi terkait nilai rata-rata pecahan mata uang dengan melihat periode yang lebih spesifik. Oleh sebab itu banyak pemain yang bisa memanfaatkan The Moving Average (MA) lebih dari satu dalam waktu yang sama.
The Relative Strength Index (RSI)
Berikutnya ada indikator The Relative Strength Index (RSI) yang bisa membantu para pemain dalam melihat posisi dari mata uang pada tren market. Jika terjadi Oversold, Overbought atau terjadi pembalikan harga maka kalian bisa mengetahui nya dengan meneliti dengan jeli indikator The Relative Strength Index (RSI) ini.
Nah dalam indikator ini terdapat nilai dari 0 sampai 100, dimana jika angka menunjukan 100 maka mata uang yang kita lihat mengalami kondisi overbought. Sementara jika angka mengalami 0 maka hal tersebut menjadi pertanda jika mata uang sedang oversold.
The Stochastic
The Stochastic hampir sama seperti RSI yaitu dengan indikator jenis ini kita bisa membaca tren dari pasar apakah sedang oversold atau overbought. Bahkan para pemain juga bisa melihat kemungkinan terjadinya kondisi pembalikan harga. Dengan dua garis sinyal maka para pemain bisa memperoleh sinyal beli yang valid dan selaras dengan kondisi dari market.
Bollinger Bands
Bollinger bands terdiri dari garis lower, middle, dan upper band. Kita dapat menggunakan indikator ini untuk melihat kejenuhan pasar. Jika pergerakan harga menyentuh upper band, berarti harga sudah mencapai kondisi overbought atau jenuh beli. Sebaliknya, harga yang bergerak hingga menyentuh garis bawah menunjukkan kondisi oversold atau jenuh jual. Kondisi pasar jenuh biasanya menunjukkan bahwa harga akan segera berbalik arah.
Kita bisa melakukan buy ketika harga menyentuh garis lower band, tapi dengan catatan bahwa tren harga keseluruhan sedang naik. Sebaliknya, Anda bisa melakukan sell ketika harga menyentuh garis upper band, tapi tren harga keseluruhan sedang turun. Untuk mengetahui tren keseluruhan, Kita bisa mengkombinasikannya dengan garis MA 200.
Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Indikator MACD merupakan salah satu indikator trend yang sering diandalkan untuk alat penunjuk kekuatan trend. Apabila osilasi garis MACD dan garis sinyal berada di bawah titik 0 maka momentum downtrend masih dominan.
Sebaliknya, jika kedua garis tersebut berada di atas titik 0 maka menandakan uptrend. Selama dalam posisi uptrend, semakin tinggi harganya naik maka semakin kuat tekanan penjual untuk menurunkan harga. Sedangkan dalam tren menurun, semakin rendah harganya maka minat pembeli akan semakin besar sehingga mendorong harga naik.